ILMU JAWA KUNO

ILMU JAWA KUNO
(Sanghyang Tattwa Jnyna Nirmala Nawaruci)

Rahaden Wkodhara diperintah untuk mencari Banyu Mahpawitra, yaitu air suci sumber kehidupan alam semesta. Ia bertemu sepasang ular besar yang sejatinya adalah widydhara dan widydhar yang terkena kutuk dan harus tinggal di tempat tersembunyi: Sumur Si Dorngga. Banyu Mahpawitra tak ditemukan disana, namun ia berhasil melukat dua ular tersebut sehingga kembali ke wujud asalnya. Rahaden Wkodhara diperintah lagi menuju sebuah tanah lapang yang wingit: Tgal Si Anadawa. Ia bertemu rkasa mengerikan yang sejatinya adalah penjelmaan Sanghyang Indra yang terkena kutuk. Banyu Mahpawitra pun tidak ditemukan di sana, namun Sanghyang Indra berhasil dilukat olehnya.

Ketigakalinya, Rahaden Wkodhara diperintah untuk terjun ke samudra agung, Lawaa Udadhi, tanpa bekal apa-apa. Itu berarti, ia diperintah untuk mati! Karena keteguhannya, kengerian akan kematian tiada membuatnya gentar. Ia pun memasuki samudra liar yang penuh gejolak, badai, petir,dan guntur. Matilah Rahaden Wkodhara! Tubuhnya terombang-ambing, terhempas kesana-kemari oleh gelombang. Namun, didalam kematiannya, Sanghyang Acintya, Dia yang melampaui segala hal, Dia yang menjadi tiang kehidupan alam semesta, mendadak terbit di dalam diri sejati Rahaden Wkodhara. Dialah Sang Guru Sejati! Dialah Sanghyang Nawaruci! Dan dengan kemunculan Sanghyang Nawaruci, maka bangkitlah Rahaden Wkodhara dari kematian!

Kitab ini merupakan adikarya Mpu iwamrti pada masa Majapahit, sebuah pedoman bagi pribadi-pribadi di masa lalu untuk mencari Sang Guru Sejati. Kitab warisan Nusantara yang sangat penting ini kini disuguhkan dalam teks asli, terjemahan, dan uraian atas simbol-simbol yang terkandung didalamnya oleh Damar Shashangka.


ISBN: 978-979-1701-18-N
Penulis : Dhamar Shashangka
Penerbit : Dolphin
Previous
Next Post »
0 Komentar